SEJARAH

PERJALANAN PERJUANGAN IMAN

Pada awal tahun 1990 Revd Yopie Buyung memperoleh keyakinan dari Tuhan Yesus untuk memperlengkapi kaum awam di kota Bandung dalam rangka menyebarluaskan Injil Yesus Kristus melalui lembaga Pelayanan Pemuridan Injil Indonesia ( LPPII). Pelatihan yang disambut baik oleh kaum muda maupun kaum intelektual muda yang pada akhirnya mengambil bagian dalam penginjilan. Selain di kota Bandung, sebagian besar alumni LPPII mengambil peran dalam pelayanan kembali ke gereja di berbagai daerah di Indonesia.

Sejalan dengan gagasan memuliakan nama Tuhan melalui lembaga pendidikan formal, kemudian pada akhir tahun 1990-an Revd Yopie Buyung dan ibu Hertina Soerjaman melihat adanya keterbukaan pelayanan gereja dalam bidang konseling. Bersamaan dengan itu,diadakan juga pelatihan di bidang konseling bagi orang tua dan kaum muda, aktivis gereja maupun kaum awam lainnya yang berminat pada bidang konseling yakni Pusat Pendidikan Konseling Kristen ( PPKK ). Tujuannya adalah melibatkan dan menyiapkan sebanyak mungkin pekeja dalam melaksanakan amanat agung Tuhan Yesus Kristus dan pebangunan tubuh Kristus.

Awal tahun 2000, Revd Yopie Buyung, Hertina Soerjaman dan Sostenes Nggebu merumuskan sebuha formula mutu pendidikan dan pelayanan yang terintegrasi, antara Teologi dengan ilmu lainnya. Maka pada tahun 2003 terbentuklah Sekolah Tinggi Teologi dengan program studi teologi dan bidang minat Konseling.

Sekolah Tinggi Teologi Saint Paul, terinspirasi dari iman dan pelayanan rasul Paulus , yang bukan hanya sekedar mengajar mentransfer ilmu namun juga memberi kekuatan serta penghiburan melalui nasihat yang memotivasi jemaat untuk semangat berjuang menuju kesempurnaan dalm iman pada Tuhan Yesus Kristus.

Sekolah Tinggi Teologi Saint Paul disingkat menjadi STT SP berada dibawah naungan Yayasan Soteria Terpadu dan dukungan penuh dari Gereja Anglikan Indonesia Saint Paul, Bandung.

STT SP telah mengalami jatuh bangun dan jalan yang berliku sejak tahun 2003 dengan berbagai hambatan dan kendala dalam hal manajemen, sumber daya manusia maupun situasi konsidi sosial masyarakat . Maka jika sampai saat ini, tahun 2019 STT SP masih terpelihara dan terlindungi dalam perjalanan pelayanannya, itulah anugerah sekaligus bukti bahwa Tuhan masih memakai STT SP untuk menjadi berkatĀ  untuk menggenapi rencanaNYA dan alat untuk pekerjaan kemuliaanNYA